
Dikutip dari: Koran Sindo 9 Februari 2009
CHARLES W GOODYEAR, CALON CEO TEMASEK HOLDINGS AIRROR
Selalu Mengendarai Sepeda ke Kantor
Karena berprestasi, CharlesW Goodyear, 51, dipercaya memegang kendali tertinggi Temasek Holdings.
PADA 1 Oktober mendatang, Good-year akan resmi menjabat Chief Executive Officer (CEO) Temasek Holdings menggantikan Ho Ching yang mengundurkan diri. Dengan kehadiran Goodyear, Temasek berambisi memperbesar lagi nilai profit yang didapat per tahun.
Temasek telah lama melakukanancang-ancang untuk melakukan pergantian tampuk kepemimpinan perusahaan.
"Saya setuju menduduki posisi tersebut (CEO) setelah adanya pembicaraan dengan Ho dan timnya sekitar lebih dari 15 bulan," ungkap Goodyear dalam konferensi pers di Singapura Jumat (6/2) lalu seperti dikutip Bloomberg.
Penunjukan Goodyear sempat memunculkan sejumlah spekulasi ten-tang perkembangan Temasek selama di bawah kepemimpinan Ho sejak 2004.
Istri Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong itu dianggap salah langkah ketika berinvestasi di Merrill Lynch pada akhir 2007 meskipun Temasek meraup keuntungan dua kali lipat pada akhir Maret 2008 sebesar USD18,2 miliar.
Saham Merrill Lynch anjlok sekitar 78% pada 2008 di tengah krisis finansial global. Akibatnya, perusahaan yang telah tercatat dalam Wall Street itu diakuisisi Bank of America Corp pada 1 Januari 2009.
Temasek merupakan perusahaaninvestasi nomor dua di Singapura setelah Government of Singapore Investment Corp. Temasek menguasai saham beberapa perusahaan besar Singapura. Di antaranya Singapore Tel communications, bank DBS Group Holdings, dan SingaporeAirlines.
Sepertinya Temasek ingin memanfaatkan pengalaman Goodyear untuk meningkatkan profit perusahaan sekaligus menceg ah p erus ahaan ini terperosok pada lubang yang sama untuk kedua kalinya.
"Goodyear awalnya melakukan identifikasi terhadap pasar di China dan sejumlah pasarlain sebagaipijakanuntuk permintaan SDA di masa depan. Selama menjabat CEO, volume BPH Billiton naik ketika proyek investasi dan aktivitas akuisisi dilakukan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan komoditas," ungkap Temasek dalam pernyataan resmi seperti dikutip dark www. todayonline.com.
Goodyear yang telah malang melintang selama 14 tahun di industri komoditas merupakan mantan CEO BHP hingga 2007 lalu. Perusahaan pertambangan yang bermarkas di Australia itu pernah mencatatkan diri sebagai salah satu industri komoditas terbesar di dunia se-lama di bawah kepemimpinan Goodyear.
Ketika Goodyear menjabat sebagai CEO, saham BHP naik hampir empat kah lipat. Bahkan pada kurun antara 2003 hingga 2007, pendapatan perusahaan selalu mengalami peningkatan dari USD15,6 miliar sampai USD47,5 miliar yang merupakan rekor tertinggi dalam industri komoditas.
Selain mencatatkan prestasi yang cemerlang, Good-year terkenal dengan kepribadian yang unik. Ketika dia menj abat sebagai CEO diperusahaan pertambangan terbesar di dunia itu, Goodyear selalu mengendarai sepeda ketika berangkat ke kantor. Dia juga mengaku tidak risi dan malu manakala harus berada dalam sebuah lift bersama para karyawannya dengan mengenakan kostum bersepedanya.
Selain itu, Goodyear memang selalu menerapkan gaya hidup sehat. Goodyear yang lebih senang mengenalkan diri dengan nama "Chip" ini sangat jarang mengonsumsi minuman beralkohol. Dia jugs membiasakan bangun pagi dan melakukan olahraga setiap hari.Kecintaan pada olahraga dan tidak suka dengan kepurapuraan membuat Goodyear disegani dan dihormati oleh karyawan dan media. Di mata kawan—kawannya, pria kelahiran Connecticut dan besar di Texas ini digambarkan sebagai seorang bankir investasi dari Amerika Serikat (AS). Dia juga dianggap sebagai sosok yang sangat memperhatikan keluarga.
Sesekali Goodyear mengumpulkan kedua anaknya untuk mendapatkan pengarahan singkat darinya. Dia ingin menanamkan kebiasaan terhadap anak supaya memanfaatkan waktu untuk belaj ar dan bekerja daripada menonton televisi.
Setelah mendapatkan gelar sarjana sastra di Yale dan MBA dari Wharton School of Finance, Goodyear memulai kariernya di Wall Street di bagian Kidder Peabody. Pada 1999, dia bergabung dengan BHP sebagai kepala keuangan perusahaan. Goodyear juga berperan besar dalam memajukan perusahaan melalui proses merger dengan perusahaan Billiton di Afrika Selatan.
Karier Goodyear kemudian semakin meningkat hingga menduduki jabatan CEO dalam waktu kurang dari lima tahun. Selama menj abat sebagai CEO, Goodyear selalu fokus pada perkembangan kondisi pasar di China. International Herald Tribune pada 2007 lalu melaporkan, pengetahuan Goodyear ten-tang pasar komoditas di China diakui sangat tinggi.
Fokus terhadap China itu ternyata bukan hanya terbatas pada kehidupan profesionalnya. Pada 2005 lalu, dia mengirimkan dua anaknya yang berumur 10 dan 11 tahun ke Shanghai untukmempelajari bahasa dan kebudayaan China.
Goodyear ternyata mempunyai tips khusus dalam mengembangkan BHP yang ditinggalkannya pada 2007 lalu. Dia menyebut konsep manajemennya dengan sistem walking around. "Saya pergi dan melihat sendiri pelanggan, tentunya dengan berkeliling dari gedung ke gedung di mana Saya harus terlibat di dalamnya. Bagi saya itulah konsep semua itu," ungkap Goodyear ketika diwawancarai CNN pada 2007.
Penunjukan Goodyear sebagai CEO Temasek mengundang respons positif dari beberapa analis ekonomi. Salah satunya adalah Charles Kernot, analis di Evolution Securities Ltd di Lon-don. "Ini merupakan keputusan menarik, diberikan kepada seseorang yang mempunyai latar belakang dan pengalaman di bidang pertambangan," ungkap Kernot. (mismail)